Tentang mengucapkan selamat dan merayakan

Jadi sejak dulu aku selalu kesulitan untuk mengucapkan selamat kepada orang lain di hari spesial mereka, maupun ketika mereka mendapatkan pencapaian tertentu. Paling gampang yang aku ingat, sejak dulu aku sangat jarang memberi ucapan selamat ulang tahun kepada teman terdekat atau bahkan kepada keluargaku sendiri. 

Sama halnya dengan perayaan, aku juga orang yang cukup bersifat bodoamat terhadap sesuatu yang berbau perayaan. Dari dulu aku tidak pernah (dan tidak ingin) merayakan ulang tahunku sendiri, juga tidak pernah antusias jika diundang atau menghadiri kegiatan yang berbau merayakan sesuatu.

Kalau diingat-ingat lagi, dulu aku bahkan tidak ikut datang di acara pernikahan kakak-kakak-ku. Saat resepsi pernikahan kakak-ku yang pertama di Kalimantan, sekeluarga hanya aku saja yang tidak ikut datang. Kemudian saat resepsi pernikahan kakak-ku yang kedua di rumah sendiri bahkan aku tidak berada dirumah dan memilih untuk berangkat sekolah (saat itu aku masih kelas 9 SMP).

Sampai sekarang pun sifatku masih begitu. Bahkan dalam pikiran liarku, aku memikirkan dan mengandaikan bagaimana jika kalau aku menikah nantinya tidak perlu untuk membuat perayaan-perayaan yang menurutku hanya membuang-buang uang (walaupun aku tidak tau apakah nantinya ada perempuan yang mau dengan sifat ku yang seperti ini 😅). 

Yang paling terbaru ini, beberapa hari yang lalu saat teman-temanku wisuda, aku memilih untuk tidak datang dan memberi selamat. Aku bahkan juga tidak bisa mengucapkan selamat kepada mereka meskipun hanya melalui pesan WhatsApp. Dengan begitu mungkin nantintya teman-temanku tidak akan ada yang datang disaat aku wisuda dan tidak akan ada yang menyelamatiku.
(Anehnya, itulah yang sekarang aku harapkan hihihi 😆).

Entah, apakah ini sesuatu yang buruk atau hal biasa saja untuk ku. Namun faktanya memang sifatku seperti ini sudah ada sejak dulu dan sampai sekarang belum berubah. 

Jadi jika kamu merasa kalau aku ini temanmu, dan sifatku seperti ini. Semoga kamu memaklumi, ehehe.